Hola, postingan saya kali ini, setelah sekian lama saya tidak posting, akan berisikan kegiatan yang juga sudah lama banget tidak saya lakukan, yaitu pergi ke gunung. Terakhir kali saya ke gunung,17 Agustus 2011, lama banget kan? yup setelah cari-cari waktu yang pas ditengah kesibukan saya *ceileh, akhirnya dimulailah petualangan kecil nan seru ini. Kali ini bareng Fakhri dan Paci, jadi petualangan kali ini bersertakan ketua SinematografiUA dan 2 orang mantan ketua *gak penting. Sebenarnya ada lagi mantan ketua yang mau ikut, tapi karena dia punya banyak alasan akhirnya dia gak jadi ikut, namanya gak usah disebutlah gak enak nanti, wkwkwkwk.
Kita berangkat dari Surabaya sekitar jam 19:00, sabtu malam tgl 6 April 2013, naik motor menuju Tamiajeng, Trawas. Sampai di pos Tamiajeng jam 21:00, istirahat sebentar dan mengisi perut dengan mi goreng dobel. Setelah itu perjalanan pun dimulai dengan jalan kaki. Pertama-tama jalanan masih bersahabat, cukup landai dan lebar, mungkin kalau siang hari biasa dilewati kendaraan bermotor. Tetapi setelah itu medan yang dilalui juga semakin bersahabat kok, karena kita dituntut untuk lebih dekat dengan jalan, alias merangkak, hhehehe, sampai-sampai jantung rasanya dagdigdug dagdigdug. Selain itu karena habis hujan jalan jadi licin. Akhirnya setelah berjalan kurang lebih 3 jam kita sampai di puncak bayangan. Di puncak bayangan kita mendirikan shelter, alias mbeber jas hujan ponco untuk alas, hhehe.
Ketika di puncak bayangan rasanya tak rela jika harus memejamkan mata. Pemandangan lampu kota seakan memantulkan cahayanya menjadi bintang-bintang dilangit. Sayang sekali pada waktu itu cuaca sedang mendung sehingga hanya sedikit bintang yang tampak. Pemandangan seperti ini yang membuat saya kangen pergi ke gunung. Kita pun masak air untuk bikin kopi, sembari ngopi Saya dan Paci diskusi untuk bikin script, sementara Fakhri asik tidur, maklum ni anak emang hobi tidur. Kita kan anak UKM film jadi bikin script bisa dimana saja, hhehe. Setelah capek diskusi kita pun siap-siap untuk beristirahat, tapi sebelum itu ada photo session, berikut hasil-hasilnya, hhahaha.
Mohammad Oni Triono, Ketua SinematografiUA 2011 |
Ahmad Fakhri, Ketua SinematografiUA 2010 |
Nashrur Razzaq, Ketua SinematografiUA 2013 |
Tepat pukul 04:00, 7 April 2013, kita melanjutkan perjalanan menuju puncak setelah tidur beberapa menit, karena kita ingin melihat sunrise dari puncak gunung. Medan yang harus dilalui cukup berat, kata Fakhri kemiringannya sampai 60 derajat, hoho, kalo kata saya sihh,, 45 derajat kali ya, hehehe. Perlahan-lahan sambil merangkak dan penuh perjuangan akhirnya sampai juga di puncak, telat beberapa menit untuk menyaksikan terbitnya matahari. Akan tetapi pada waktu itu cuaca sedang tidak bersahabat, awan menyembunyikan keluarnya matahari, kabut pun cukup tebal, sehingga pemandangan sunrise pun gagal dicapai.
Perjalanan menuju puncak |
Matahari sembunyi dibalik awan |
Sesampainya di puncak kita masak mi buat sarapan, yaitu mi goreng sate rendang ala moth, hhehe, rasanya wow banget loh, wkwkwkwk. Sesudah mengisi perut, kita bertiga melanjutkan tidur, sampai jam 09:00. Setelah puas menikmati pemandangan di puncak, kita siap-siap untuk turun karena matahari juga sudah tidak bersahabat alias panas. Oh ya sewaktu di puncak kita sempat bikin video ala kadarnya, ini video bukan dari hasil diskusi sebelumnya sama Paci lo, ini video idenya spontan muncul waktu kita berada di puncak, check this out.
Sekitar jam 10:00 kita turun kembali ke pos Tamiajeng. Perjalanan turun kali ini cukup lambat karena banyak yang cidera, mulai dari kaki bergetar, boyoken, keseleo, dan lain sebagainya. Selain itu Fakhri juga phobia ketinggian. Sebagai motivasi kita meneriakkan "es teh jumbo es teh jumbo" disetiap langkah kita, haha. Sekitar jam 14:00 kita sampai di bawah, Isitrahat sebentar dan tentunya dengan meminum es teh jumbo. Setelah cukup beristirahat dan makan di warung Mak Ti, kita kembali ke Surabaya dan selesailah petualangan singkat yang cukup mengobati kerinduan Saya akan alam. Sampai jumpa lagi kawan.. :)