+ -

Pages

Senin, 11 April 2016

Another Experience with Coffee at ThreeOSix Specialty Coffe Brewers

Three O Six adalah coffe shop yang terletak di daerah klampis, tepatnya di ruko-ruko seberang coffe toffe klampis, deretan mandhailing café dan panties pizza. Di Three O Six jarang tersedia kopi lokal Indonesia, kebanyakan adalah kopi-kopi import yang di datangkan dari berbagai macam negara penghasil kopi di dunia. Pada saat saya berkunjung tersedia kopi dari ethiopia, kenya dan satu lagi saya lupa, dan satu kopi lokal spesial untuk espresso yaitu Toraja. Ketika saya tanya kepada sang Barista, menurut mereka bukannya mereka tidak suka dengan kopi Indonesia, akan tetapi kopi Indonesia belum mampu bersaing dalam segi kualitas, yang masih menurut mereka dikarenakan proses pasca panen yang kurang baik, walaupun pada dasarnya kopi Indonesia juga mempunyai kualitas coffe berry yang cukup baik.

Dengan design interior serta tata cahaya yang cukup pas menurut saya, Three O Six mampu membuat pengunjung  nyaman walaupun hanya berada pada ruang yang cukup kecil. Penataan meja kursi yang tidak terlalu rapat tetapi mampu memaksimalkan ruang serta meja bar dengan meja panjang di depannya untuk pengunjung yang ingin melihat Barista beraksi, mampu menjadi nilai tambah untuk Three O Six. Tak ayal saya pun memilih duduk di meja panjang depan Barista sambil menyaksikan proses manual brewing serta tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya banyak hal kepada Barista untuk menambah pengetahuan saya tentang kopi.

Untuk menu kopi filter  di Three O Six biasa menggunakan metode kalita wave dan v60. Pada dasarnya metode ini sama, yang membedakan adalah filter kertas pada kalita bergelombang sedangkan pada v60 tidak, dan juga driper pada kalita mempunyai tiga lubang, sedangkan pada v60 hanya satu lubang.

Pada kesempatan ini saya memesan kopi filter Noah’s Barin ETHIOPIA Dumerso roasted date 28 maret 2016 dengan metode kalita. Selain dihidangkan dengan cara filter, kopi ini juga bisa dihidangkan dengan cara espresso. Pada kemasan tertulis proses pasca panen secara natural dan ketinggian tanam 1,700 – 1,800 mdpl serta memiliki profil strawberry, berry, mid body, creamy.



Menurut sang Barista metode brewing kalita lebih baik daripada v60, karena dengan filter yang bergelombang, maka sentuhan langsung air dengan dripper akan berkurang sehingga mampu menjaga suhu yang optimal untuk ekstrasi kopi. Kebetulan saat itu ada mas-mas sebelah saya dari kudus yang kebetulan ada urusan di Surabaya, mampir juga di Three O Six dan memesan kopi yang sama dengan saya tapi dengan metode v60, sehingga kita bisa saling mencicipi.

Saat pertama kali menghirup aromanya, rasa yang saya dapatkan adalah creamy dan fruity, serta sedikit aroma manis dan full cream, mungkin seperti aroma gula merah, manis dan gurih. Setelah masuk ke mulut rasa fruity semakin terasa, seperti asam buah berry, atau mungkin asam salak, bukan asam jeruk, tidak berlebihan sehingga pas di mulut. Rasa pahitnya masih ada tapi sangat tipis, tipis sekali. Body kopi medium cenderung light. Sedangkan kopi mas-mas sebelah yang menggunakan metode v60 ada sedikit perbedaan dengan kopi saya meskipun sangat tipis, yaitu lebih asam / acid dan body lebih light.


Secara keseluruhan Three O Six recommended bagi kamu yang ingin merasakan cita rasa kopi-kopi dari seluruh dunia. Tapi perlu di ingat “ngopi” merupakan sebuah pengalaman personal antara dirimu dengan secangkir kopi yang kamu minum pada saat itu, dan tulisan ini hanya menceritakan salah satu pengalaman saya dengan kopi saya hari ini. Terus semangat eksplorasi kopi dan jangan lupa hangatkan harimu dengan secangkir kopi… J
5 Mothisme: April 2016 Three O Six adalah coffe shop yang terletak di daerah klampis, tepatnya di ruko-ruko seberang coffe toffe klampis, deretan mandhailing caf...
< >