![]() |
DSLR Kamera |
Saatnya postingan lanjutan dari yang kemaren-kemaren. Duh kok ancur banget ya bahasa q, heuheu. Yaweslah namanya juga bukan penulis profesional, haha. Ini adalah lanjutan yang part1 dan part2 kemaren. Sudah yang terakhir ini. Selamat membaca.
BASIC CAMERA OPERATION
Kamera video ada berbagai
macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga
bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic,
Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk tersebut masing-masing
mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan
kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam,
Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori).
Bagi pengguna pemula/amatir
biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tatapi
dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan
gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para Kameraman profesional
sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera.
THE MAIN CONTROL
Ada enam kontrol dasar pada
kamera yang perlu diketahui jika anda ingin menjadi Kameramen, yaitu :
·
Exposure
-
Aperture
-
Shutter Speed
-
ND Filter
-
Gain
·
Filter Colour
·
White Balance
·
Zoom
·
Focus
·
Audio Levels
Exposure
Exposure secara sederhana
dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang
normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
Aperture / Diafragma
Di kamera televisi disebut
juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa
sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke
lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil
sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim
sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang
diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit.
Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor
f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma
kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di
lensa kamera.
Shutter Speed
Biasanya shutter speed
standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter
atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk
selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.
ND Filter
Filter ND (Neutral Density)
berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa
mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya
terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.
Gain
Kebalikan dari ND filter,
Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang
apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under
exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital,
konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).
Filters
Colour / Colour Temperatur
Berfungsi untuk mengubah
atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video
memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan
cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting
dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya matahari banyak
mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari,
sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru
pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita
pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih
tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas
sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini
tergantung pada suhu dan diukur dengan derajat Kelvin.
White
Balance
Intensitas cahaya
berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda pula dalam sehari.
Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya
bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL
mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda
maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka
dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white
balance. Cara termudah untuk mengatur white balance adalah dengan mengarahkan
kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama
dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.
Cara menyetel white balance :
- Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
- Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
- Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
- Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
- Kamera siap untuk merekam.
Catatan: kamera harus di
white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.
Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera menggunakan ukuran derajat Kelvin.
Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera menggunakan ukuran derajat Kelvin.
Zoom
Zooming adalah gerakan lensa
zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal
lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long
shot.
Zooming bisa dilakukan
dengan dua cara :
Manual : dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera
sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera
Fokus
Fokus adalah pengaturan
lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi
gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan
tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor. Depth of field atau bidang kedalaman
adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak
dalam fokus. Secara teknis, shot dengan
bidang kedalaman yang luas memudahkan Kameraman mengikuti gerakan objek. Bidang
kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow fokus
(koreksi fokus) apabila kamera atau
objek bergerak. Secara estetis depth of
field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan
adegan (shot).
Ada 3 hal yang menentukan depth of field atau bidang kedalaman,
yaitu:
·
Panjang Fokal Lensa
Semakin panjang fokal lensa
= bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis
·
f-stop/iris
Lebih besar bukaan iris
(lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis.
Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0
·
Jarak kamera dengan objek
Semakin jauh jarak kamera
dengan objek = semakin luas bidang kedalaman
Semakin dekat jarak kemera
dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.
![]() |
Canopus Card |
Audio
Levels
Jangan abaikan audio level
pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah
pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar
tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang
akan disampaikan tidak sampai kepada penonton. Atur audio level jangan sampai under
ataupun over (peak). Kalo bahasa sehari-hari jangan sampai suaranya pecah. Di
kamera ada bar audio levelnya, jangan sampai menyentuh atau berwarna merah.
![]() |
Me Narsis, haha |
“Mengoperasikan kamera adalah seni, jadi dibutuhkan taste dari
setiap Kameraman”
asyik nich..bisa nambah ilmu mengenai kamera di sini...trimakasih kawan sudah berbagi ilmu :)
BalasHapusSama sama.. Senang bisa berbagi.. :)
Hapus