Tak
pernah terbayang kalau aku bakal pergi ke Belitung beberapa waktu yang
lalu. Ya, Belitung, lokasi shooting film Laskar Pelangi yang terkenal
itu. Film yang di sutradarai oleh Riri Riza ini juga merupakan adaptasi
dari novel karya Andrea Hirata, yang merupakan orang Belitung, tepatnya
Belitung Timur. Tetapi dengan adanya film laskar pelangi tersebut,
justru daerah yang terkenal adalah daerah Tanjung Pandan, tepatnya
pantai Tanjung Tinggi.
Kembali
ke perjalanan saya ke Belitung yang merupakan acara kerja atau shooting
bersama tempat saya kerja. Beberapa bulan yang lalu bos saya memberi
kabar ada project ke Belitung, yaitu bikin semacam video promosi untuk
pembangunan Hotel dan Vila di Belitung, tetapi saat itu belum fix.
Otomatis saya pun berdoa agar project tersebut jadi, dan Alhamdulillah
tanggal 26 oktober kita berangkat ke Belitung.
Berangkat
dengan penerbangan kedua di hari sabtu dari Surabaya menuju Jakarta,
dan kemudian di teruskan terbang menuju Belitung setelah bertemu dengan
teman-teman yang ada di Jakarta. Saya tidak bisa menceritakan secara
detail tentang perjalanan kali ini, terutama tentang harga, karena ini
merupakan perjalanan kerja, jadi saya cuma mengeluarkan biaya untuk saya
beli rokok saja, hhehehe. Lumayan sambil bekerja bisa liat-liat pantai
yang cantik dengan tatanan batu granitnya yang sungguh indah.
 |
Bandara di Tanjung Pandan, Belitung, masih gedean bungurasih.. xD |
Setelah
tiba di Belitung kita langsung menuju pantai Tanjung Tinggi, lokasi
shooting film Laskar Pelangi. Alangkah terkejutnya saya pas masuk ke
pantai tersebut (lihat foto di bawah). Memang bonek gak kemana-mana,
tapi bonek ada dimana-mana. Untuk pertama kalinya saya malu sebagai
orang Surabaya, saya malu karena ulah bonek tersebut, bonek ancok ancen,
assuuu, piicek anceen.
 |
ulah bonek |
Ah
sudahlah lupakan saja soal ulah bonek tadi, saya juga bonek tapi saya
gak kayyak gitu. Lokasi selanjutnya yang kita kunjungi adalah pantai
bukit berahu. Oh iya tadi di Tanjung Tinggi kita juga sempat makan-makan
di warung Congbu. Kuliner di Belitung memang ajib, olahan-olahan dari
hasil laut yang pas dengan bumbu-bumbu yang sedap, antara lain yang
terkenal adalah sop ikan ketarab. Ikan ketarab ini gede banget, saya
makan kepalanya saja cuma sebelah udah kenyang. Oh ya ada kisah rahasia
ketika kita ngobrol-ngobrol dengan petugas pemerintahan Belitung. Sempat
kita bertanya, "Itu pantai Tanjung Tinggi kenapa gak di olah secara
profesional ya pak, yang artinya di bangun dan pengunjung akan dikenakan
retribusi?" petugas tersebut pun menjawab "Pengennya sih begitu pak,
tapi mbebasin lahannya itu yang susah, daerah tersebut kan milik Tommy
soeharto, ada 200h." Saya cuma bisa bilang, wooo... :O
Di
pantai Bukit Berahu, suasanya lebih santai dan private. Di depan pantai
ada cottage-cottage kecil yang disewakan. Cottage tersebut langsung
menghadap ke pantai. Selain itu ada juga satu vila yang cukup besar di
atas. Di Bukit Berahu berbeda dengan Tanjung Tinggi, disini tidak ada
warung-warung penjual makanan.
 |
Pool di Vila di Bukit Berahu |
 |
Tukang Foto.. xD |
 |
Cottage depan pantai Bukit Berahu |
 |
View depan cottage di atas |
Setelah
puas menikmati sunset di
Bukit Berahu, kita menuju hotel untuk istirahat. Hotel tempat kita
menginap ada
di tengah kota, Hotel Biliton, tepat di depan tugu batu satam. Bagi yang
backpackeran tidak disarankan menginap di hotel ini, dikarenakan mahal,
hhehe. Oh ya di Belitung juga terkenal
dengan batu satam, batu hitam dengan tekstur yang khas. Konon batu ini
berasal
dari meteor yang jatuh ke bumi, dan memiliki kekuatan magis untuk
mengusir
setan atau jin, katanya sihh, hhehe
Hari kedua di Belitung cuaca
sedang tidak bersahabat. Langitnya mendung sehingga tidak bisa menghasilkan
gambar yang bagus. Menjelang siang menuju sore langit sudah lumayan cerah.
Lokasi yang kita kunjungi di hari kedua ini antara lain rumah adat Belitung,
kebun lada, kebun kelapa sawit, danau kaolin, yaitu danau bekas tambang kaolin, dan kembali lagi ke pantai tanjung tingi serta
lokasi dimana akan didirikan hotel. Sekali lagi kita pun kuliner di warung cong
bu, karena memang makanan di tempat itu juara, hheheu.
 |
Danau Kaolin |
 |
Pantai Tanjung tinggi |
|
 |
Pantai Tanjung Tinggi |
 |
Ada persewaan perahu karetnya |
 |
Mari berlayar,, xD |
Berlanjut di hari ketiga, dimana
kita akan melakukan island hoping, yaitu mengunjungi pulau-pulau kecil yang ada
di Belitung, tepatnya sekitar tanjung kelayang. Berangkat dari tanjung kelayang
setelah sebelumnya kita menyewa pelampung dan snorkel, karena nanti kita bisa
snorkling untuk menikmati keindahan bawah laut Belitung.
 |
Tanjung Kelayang |
Sepanjang perjalanan tampak
batu-batu indah yang tersusun di laut
Belitung, entah siapa yang menatanya, mungkin jatuh dari langit kali ya, hhehe.
Disana ada yang namanya batu garuda, dan memang susunan batu-batu itu bentuknya mirip garuda. Ada juga batu
berlayar, sekali lagi susunan batu itu memang seperti layar perahu. Terakhir
kita singgah di pulau lengkuas, dimana di pulau tersebut ada mercusuar dan
penangkaran penyu.
Mercusuar tersebut terdiri dari
18 lantai. Untuk menaikinya memang di butuhkan tenaga ekstra, saya pun
menggos-menggos (apa ya bahasa indonesianya), hhehe. Tetapi setelah sampai di
atas, tidak akan menyesal. Pemandangannya sungguh menakjubkan, amazing,
awesome, beautifull.
 |
Mercusuar Pulau Lengkuas |
 |
View dari atas mercusuar |
 |
View dari atas mercusuar |
 |
View dari atas mercusuar |
 |
View dari atas mercusuar |
 |
Batu-batu granit nan cantik |
 |
Batu-batu granit nan cantik |
Setelah puas di pulau lengkuas
(sebenarnya setelah shooting selesai, karena mungkin seminggu juga betah disana, hhehe) kita menuju lokasi
snorkling yang juga tak jauh dari pulau lengkuas. Ini adalah pengalaman
pertama saya snorkling, dan memang sungguh menakjubkan pemandangan yang ada
dibawah laut Belitung. Dengan kedalaman kira-kira 3 meter dan air yang sangat
jernih, bisa terlihat jelas karang-karang yang indah bagaikan bunga di taman
serta ikan-ikan kecil yang menghampirimu ketika kamu mengulurkan tanganmu. Ada lion fish juga loh disini.
 |
Piss,, xD |
 |
Pemandangan bawah laut belitung |
 |
Pemandangan bawah laut belitung |
Sayangnya ketika pukul 13:00
kita harus segera kembali, karena pesawat kita berangkat jam 16:00. Dengan
berat hati pun kita kembali ke hotel dan segera bergegas pergi ke bandara.
Berat rasanya meninggalkan Belitung. Sampai jumpa Belitung, sampai jumpa
ikan-ikan kecil, nanti saya akan kembali lagi.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar