+ -

Pages

Minggu, 04 Maret 2012

ALL ABOUT KAMERA PART 2

salam! postingan kali ini akan melanjutkan postingan yang part1. Gimana nih para pembaca, apakah berguna tulisan saya di part1? kok g ada yg komen sih, apa gitu? jelek yah postingan saya? huhuhu,, *sedih *galau wkwkwkwkwk.
Sudah sudah hiraukan saja intro di atas. Segera saja saya tampilkan postingan tentang kamera yang part2 ini. Tapi kali ini bahasanya tinggi banget nih, saya sendiri banyak yang gak mudeng, teknis banget ini, hoho. Tapi baca sajalah, gak ada ceritanya membaca itu rugi, buang-buang waktu atau apalah alasan lainya. ALLAH SWT. aja pertama kali sudah menyuruh umatnya membaca. Iqra', Iqra'. yaudah mari baca saja yuuk, cuz.

JENIS JENIS KAMERA
Kamera Studio
Kamera jenis ini selain memiliki kemampuan tersendiri dari dasar kameranya, juga ada beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama camera control unit atau lebih dikenal dengan CCU. Seperti sistem kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada pelurusan sirkuit akan tetapi tehnik digital sekarang memiliki pre-set pada semua penyetelan sirkuit terutama pada kamera studio modern. Karena ukuran kamera studio sangat berat maka kamera studio biasanya terpasang pada dolly agar bisa berpindah atau digeser secara halus.
kamera studio - picture from random googling
 
Kamera Broadcast Portable
Kamera jenis ini lebih ramping, cocok untuk digunakan di studio maupun di lapangan. Dengan lensa zoom dan viewfinder yang lebih besar maka kamera portabel juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih ramping dibandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa bekerja di lapangan secara langsung. Kamera portabel memiliki semua sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi-fungsi yang otomatis. Kamera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari body kamera.
kamera broadcast portable - picture from random googling
 
Kamera Ringan atau Lightweight Camera
Untuk kebutuhan dilapangan produsen juga membuat jenis kamera yang ringan. Hampir sama dengan jenis kamera portabel namun jenis kamera ini lebih kecil lagi. Bisa digunakan secara hand-held atau memakai tripod.
kamera ringan - picture from random googling
 
Kamera Kecil atau Handycam
Kamera ini lebih populer dengan nama handycam. Jenisnya kecil, dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use, handycam banyak dijumpai di pasaran.
handycam - picture from random googling
 
Sinematrography Elektronik
Jenis kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didisain dengan karakter yang menyerupai kamera film. Menggunakan tape yang selanjutnya di transfer ke dalam bentuk seluloid.

BAGIAN-BAGIAN KAMERA
Tiap kamera memiliki bagian-bagian sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kamera televisi secara normal didisain khusus agar cocok untuk aplikasi tertentu. Sebuah kamera studio misalnya, memiliki viewfinder yang besar agar kameramen bisa dengan mudah mengoreksi fokus secara akurat. Seorang kameramen berita akan lebih nyaman dengan kamera yang kompak karena mudah untuk dibawa walaupun harus berpindah-pindah tempat. Tetapi pada dasarnya fungsi dari tiap bagian-bagian kamera adalah sama.

Lensa
Lensa kamera merupakan “mata” yang berfungsi menerima gambar secara natural. Lensa kamera memiliki penyesuai area, lensa jenis ini disebut lensa zoom, tapi sistem lensa yang fix yang paling banyak digunakan dalam pembuatan film. Tetapi untuk kameramen berita biasanya menggunakan lensa zoom. Sekali lagi ini sesuai kebutuhan pekerjaan.

Beam Splitter (pembagi cahaya)
Di dalam sistem tv warna, warna gambar natural sebenarnya di bagi menjadi tiga versi identik, yakni cahaya berwarna merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue) yang direflesikan dari sebuah subyek (biasa disingkat RGB). Hal ini bisa dilakukan dengan tiga metode, yakni :
-          Dichroic mirror
-          Prisma blok khusus, atau
-          Filter bergaris
Tabung Kamera, Solid-State Image Sensors (CCD- Charge Coupled Device)
Secara sederhana, urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas komponen warna merah, hijau, dan biru pada gambar berwarna. Informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima. Kini kamera video memiliki CCD yang canggih, sesuai dengan jenis kamera yg dikeluarkan. Bahkan sekarang CCD telah berevolusi menjadi CMOS (Complementary metal-oxide semiconductor) yang merupakan sensor yang lebih canggih daripada CCD.
Viewfinder
Letak viewfinder lazimnya berada di paling atas kamera atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki layar monochrome atau hitam putih, namun sekarang seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, viewfinder sudah berwarna semua.
Mounting
Mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan dari kameramen.


KONTROL KAMERA
Semua jenis kamera memiliki tiga urutan control : Untuk penyesuaian selama pengambilan gambar, Penyesuaian kembali kondisi ketika perubahan diinginkan, Atau ketika kamera “didiamkan sendirian”. Pada kamera studio, sebagian kontrol dioperasikan  melalui CCU (Control Camera Unit) yang terpisah dari kamera. Jadi ada operator sendiri untuk mengoperasikan CCU yang bertugas mengontrol terang gelap serta keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bisa maksimal. Jadi seorang kameramen akan konsentrasi pada framing saja. Pertanyaanya, bagaimana kalau kameramen menggunakan kamera portabel atau kamera kombo? Siapa yg mengontrol setting kamera? Ya kameramen itu sendiri. Jadi seorang kameramen harus memiliki kemampuan mengoperasikan atau menyetel setting kamera. 
Lensa Kamera
Lensa kamera adalah mata kamera atau jantung dari kamera itu sendiri. Seorang Kameraman harus benar-benar konsentrasi dan teliti dalam menggunakan lensa kamera.  Sistim pada lensa kamera secara normal memiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bisa distel secara manual atau semi otomatis.
-          Fokus, penyetelan jarak dimana gambar harus jelas/fokus.
-          f-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam lensa
-          Zoom, merubah jarak focal (focal length), disesuaikan berapa banyak pemandangan/ gambar bisa dicapai.
Secara keseluruhan yang bisa dilakukan saat mengontrol lensa kamera adalah agar gambar atau shot bisa jelas/fokus, gambar bisa memiliki kedalaman atau depth of field yg baik, shot memiliki sudut yang baik, serta “besar kecilnya” gambar yang diinginkan.
Sudut Lensa
Umumnya layar televisi memiliki proporsi 4:3, sedangkan pada film layar lebar umumnya 16:9. Lensa kamera secara normal bisa menangkap gambar dengan proporsi 4:3. Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga lensa tele atau narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta lensa wide atau wide lens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi.
Kontrol Zoom
Kontrol zoom berfungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan obyek. Pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (Telephoto). Jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau obyek kelihatan mendekat (zoom in), jika control zoom dg kode T yg ditekan maka obyek akan menjauh (zoom out).
Fokus
Untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa dg memutar ring fokus. Hal ini juga bisa disesuaikan dengan merubah kontrol zoom. Fokus juga akan jauh lebih mudah jika obyek yg kita shooting memiliki cahaya yang cukup.
f-numbers (f-stops)
f-stop sebenarnya bisa dihitung. Ini persis seperti pada lensa photo still (tustel, fotografi). Angka-angka tersebut adalah f/1.4 ; 2 ; 2.8 ; 4 ; 5.6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; 32. Dalam kenyataanya angka-angka tersebut bisa menjadi 3.5 4.5 6.3. Sebagai contoh dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memiliki depth of field yang baik harus memiliki pencahayaan yang cukup.
Exposure dan Iris
Orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah gambar yang terang (sinetron banget kan). Pada kenyataanya hal ini tidak selalu benar. Yang benar gambar yang bagus adalah jika obyek memiliki tones yang benar. Dalam kamera standar memiliki auto-iris, kalau fasilitas ini di aktifkan, maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka sesuai kebutuhan cahaya yang masuk. Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus berpindah-pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama. Sayangnya, jika fasilitas ini dipakai kadangkala obyek menjadi tidak konstan. Jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali, selanjutnya gunakan manual iris. Jika pindah lokasi atau pencahayaan berbeda lakukan dg auto iris kembali, setelah itu kembali ke manual lagi.

Seorang kameramen dan krunya biasanya sebelum melakukan shooting membuat Pre-rehearseal checkout list, agar tidak ada perlengkapan shooting yang ketinggalan, Diantaranya :
-          Preliminaries (kamera dicek apakah hidup, atau perlu warm up terlebih dahulu)
-          Kabel Kamera (yakinkan semua kabel bisa berfungsi baik)
-          Mounting / dudukan kamera (apakah berfungsi normal atau tidak, lubang bautnya dol atau tidak)
-          Viewfinder (menyala atau tidak)
-          Cable guards (berfungsi untuk mengamankan kamera)
-          Lens cap (penutup lensa), agar lensa tidak kena debu dsb.
-          Focus (cek apakah fokusnya baik)
-          Zoom (cek apakah zoom bisa berjalan normal)
-          Batere Kamera + Charger (pastikan baterai sudah terisi penuh)
-          Kaset (untuk merekam gambar, ada sekarang memakai memori)
-          Lampu + Stand lampu (pastikan dalam kondisi menyala)
  Microphone (cek kondisinya apakah bisa berfungsi normal)

Apabila ada yang ketinggalan, tips dari saya adalah tetap berpikir jernih, beli di toko terdekat apabila ada, manfaatkan waktu sebaik mungkin dengan secepatnya kembali mengambil dirumah. Jangan sampai terbawa emosi dan marah-marah tak jelas apalagi memarahi orang lain. Hal itu tidak akan menyelesaikan masalah dan bisa-bisa malah menyebabkan masalah baru, hihi. Sekian postingan kali ini, tunggu part selanjutnya yah, kalo tidak sabar menunggu segeralah ke bengkel terdekat dan belilah spare part asli. hihihi, *asli garing



5 Mothisme: ALL ABOUT KAMERA PART 2 salam! postingan kali ini akan melanjutkan postingan yang part1. Gimana nih para pembaca, apakah be...

2 komentar:

  1. wahh ada yg ngerti soal kamera. sippp :D

    BalasHapus
  2. Weleehh... Kbetulan aja kok bis ikut workshop dpt materi ini.. Tak share deh.. Hehe

    BalasHapus

< >